Sunday, January 16, 2011

George Anwar: Doktor Teknik Mesin & Robot di AS




Dr. George Anwar, putra sulung dari pasangan Anwar Rawy dan Mary Anwar, besar di lingkungan keluarga yang menekankan pentingnya pendidikan. Ia selalu mendapatkan predikat terbaik sejak kecil dari bangku sekolahnya. George lahir di Hongkong ketika ayahnya bekerja sebagai wartawan luar negeri Kantor Berita Antaradi jajahan Inggris itu.

Pada awal pemerintahan Orde Baru (1966), ia kembali ke Indonesia. Di perguruan Taman Siswa, Kemayoran, Jakarta, dia mengalami pendidikan SD-nya hanya 9 bulan, karena ayahnya ditugaskan kembali ke luar negeri sebagai kepala perwakilanAntara yang pertama untuk Singapura setelah konfrontasi.

Tiga tahun kemudian, pindah ke San Francisco. Di negeri Paman Sam inilah George memulai pendidikannya sejak dari SD, SMP, SMA hingga mengakhiri pendidikannya di University of California, Berkeley, salah satu Universitas ternama di dunia.

Pada tahun 1982 dia memperoleh gelar sarjananya dalam dua bidang, yaitu Nuclear And Mechanical Engineering. Untuk meneruskan pendidikannya dia mengambil jalan pintas, langsung masuk ke dalam program S3. Tahun 1987 diperolehnya gelar kandidat Doktor dalam Specializing in Automatic Controls and Robotics, sekaligus gelar Master di bidang Mechanical Engineering, Dynamics and Controls direngkuhnya pula.

Dia lulus pendidikan Doktor di bidang yang sama pada bulan Mei 1991. Saat ini dia aktif sebagai dosen di UC Berkeley dan San Francisco State University.

Di mata para sahabatnya, George adalah sosok yang sederhana. Baginya tampilan luar seperti pakaian atau penampilan, bukanlah sesuatu yang demikian penting. Dia lebih suka tampil dan berkata apa adanya.

Bagi para mahasiswa, Dr. George Anwar adalah salah satu dosen yang tidak membosankan. Tutur bahasanya mudah diikuti sehingga mahasiswa mudah mencerna pengetahuan yang dia sampaikan di depan kelas.

Sejak kecil Dr. George Anwar memang menyukai dunia teknologi terutama teknologi robot. Maka tak heran tesis yang diambilnya saat merengkuh gelar Phd adalah mengenai seputar Robotic Technology. Dia sendiri saat ini adalah Kepala Departemen Mechanical Engineering di unit riset UC Barkeley. Dia dengan senang hati sempat memberikan tur keliling departemen tersebut kepada mahasiswa-mahasiwa dari UNIKOM Bandung yang ikut lomba Robogames di San Francisco beberapa waktu lalu.

Bersama para ilmuwan lainnya, seperti Prof. Dr. M. Tomizuka, George Anwar telah membantu masyarakat dengan menuliskan artikel-artikel yang diterbitkan dalam berbagai jurnal ilmiah. Artikel-artikel tersebut diantaranya Low Velocitiy Friction Compensation and Feedforward Solution Based on Repetitive Control, Plug in Repetitive Control for Industrial Robotic Manipulators, dan Discrete time Repetitive Control for Robot Manipulators.

Seperti orang sukses lainnya, Dr. George Anwar yang semasa SMA pernah ikut pertandingan atletik ini menerima banyak penghargaan. Beberapa di antaranya adalah UC Berkeley Departmental Citation for Outstanding Undergraduate Accomplishments in Nuclear Engineering, 1981 – 1982; UC Berkeley, Outstanding Graduate Student Instructor, 1988 – 1989.

Proyek penelitian adalah bagian dari keahlian yang dimiliki George. Ia telah melakukan banyak penelitian, mulai dari penelitian untuk keperluan pengembangan teknologi otomotif sampai teknologi kesehatan. Dia pernah memimpin penelitian di LabVIEW yang berbasis sistem pengawasan lingkungan bangunan untuk pusat pembangunan lingkungan di Universitas Berkeley merancang akuisisi multi-data berkecepatan tinggi untuk perusahaan Ford Motor dalam penelitian anti-selip otomotif.

Ia juga mengembangkan analog/digital multi-prosesor sistem komputer VME untuk pemetaan jantung yang digunakan oleh UCSF untuk penelitian jantung dan dibangun sistem kontrol gerakan arsitektur terbuka untuk penelitian kontrol gerakan umum, yang berujung didirikan Intergrated Motions, Inc, perusahaan konsultasi yang beroperasi di Berkeley, California. Dia adalah salah satu pendiri sekaligus presiden perusahaan ini sejak tahun 1994.

George Anwar telah menangani lebih dari 30 klien. Beberapa di antaranya adalah Lawrence Livermore Lab. Livermore, CA; NASA, Mountain View, CA; Tieryo Inc., Osaka, Jepang; IBM, San Jose, CA; Ford Motor Company, Dearborn, MI; UC Berkeley, Berkeley, CA; UCSF School of Medicine, San Francisco, CA; Applied Materials, San Jose, CA. dan Innovative Robotic, San Jose, CA.

Soal keterlibatannya dalam Lawrence Livermore Lab, Dr. George Anwar adalah satu-satu-satunya warga Indonesia yang bisa menjadi peneliti di sana.

Ia juga telah merasakan berbagai pekerjaan. Pertama, pada tahun 1983 – 1985, ia bekerja untuk IXYS Corp. sebagai anggota staf teknis. Kemudian pada 1985, dia bekerja sebagai konsultan teknis di Xbergraphics, Inc. Setelah itu dari 1986 – 1991, dia telah mencoba berbagai pekerjaan di UC Berkeley seperti peneliti / asisten pengajar, instruktur, dan mengunjungi penelitian insinyur. Pada tahun 2005, ia menjadi salah satu dosen dari UC Berkeley dan di tahun 2008 ia juga menjadi dosen di San Francisco State University.

Dengan sederet penghargaan dan pengalaman kerja serta kesibukan luar biasa, kegiatan mengajar menjadi kegiatan yang tak bisa dia tinggalkan. Ketika ditanya kenapa memilih menjadi dosen, dia menjawab bahwa dirinya amat menyukai dunia mengajar. Baginya membagikan ilmu sama pentingnya dengan menuntut ilmu.

“Bukankah ilmu yang kita miliki pada akhirnya mesti kita sebarkan atau implementasikan untuk membantu sesama?” jawabnya singkat.

Sekali lagi Dr. George Anwar merasa bersyukur dibesarkan oleh lingkungan keluarga yang disiplin dan begitu menekankan pentingya pendidikan. Dalam mendidik, George mengaku orangtuanya berpengaruh besar sehingga dirinya menjadi seperti sekarang.

“Cerdas saja tak cukup, melainkan disertai kedisplinan, ketekunan dan dukungan keluarga, “kata pria yang sejak sekolah selalu dikategorikan A+ Student ini.

Dia adalah contoh yang baik dan dapat dijadikan teladan, terutama bagi para pelajar Indonesia.

Sumber: Vincent Lie, Kabarinews

No comments: