Monday, February 8, 2010

Mengatur Napas Kendalikan Napsu

Konon pada awal penciptaan terjadi perdebatan siapa yang paling unggul di antara indera-indera. Akhirnya Tuhan memutuskan, siapa yang pergi dan keadaan menjadi buruk maka ia menang.

Pertama kali indera “Wicara” pergi, mendadak manusia jadi bisu. Tidak bisa menyampaikan sepatah kata pun. Ketika “Wicara” kembali, giliran indera “Lihat” si penguasa mata melesat pergi. Tiba-tiba semua jadi gelap, manusia kelabakan. Tak lama indera “Lihat” kembali dengan gagah.

Tak mau kalah indera “Dengar” pergi. Suasana mendadak hening, manusia jadi tuli. Penuh senyum “Dengar” kembali. “Gitu aja sombong,” ujar penguasa otak, indera “Pikir” yang segera melesat pergi. Manusia langsung jadi blank, kosong, semua ingatan sirna. “Pikir” kembali “Rasain lu,” gumamnya penuh kepuasan.

Ketika giliran “Napas” mempersiapkan diri untuk pergi, seperti seekor kuda indah mengangkat dua kakinya. Mendadak semua indera yang lain berteriak, ”Tuan Napas, janganlah pergi!!” Sambil gemetaran mereka berkata, “Kami mengaku kamu yang paling unggul. Sungguh kami tak mampu hidup tanpamu, wahai Napas penguasa prana.”

Rumus Napas

Cerita di atas menggambarkan pentingnya napas, si penguasa prana. Napas sesungguhnya adalah inti kematian dan kehidupan. Semua aliran yoga atau atau sejenisnya pasti memberi tempat khusus untuk membahas ini.

Napas adalah jembatan penghubung antara tubuh dan pikiran. Tanpa napas, tubuh dan pikiran terpisah. Napas sangat berpengaruh terhadap tubuh dan pikiran. Pikiran kacau ritme napas kacau, pikiran tenang ritme napas pun tenang dan teratur.

Sederhana sekali, napas yang jarang kita perhatikan sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan pikiran kita. Bernapas bukan hanya menghirup dan mengeluarkan udara saja, tetapi juga bagaimana mengontrol udara masuk dan keluar dari paru-paru. Walapun telah disaring ketika melewati bulu-bulu hidung, tetapi udara sekarang ini banyak mengandung kuman dan kotoran yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh akibat dari polusi yang semakin parah.

Pada pernapasan biasa, atau lebih dikenal dengan pernapasan dada, kecenderungannya dangkal dan cepat. Pernapasan ini hanya menggunakan organ paru-paru bagian atas dan tengah sedangkan bagian bawah hampir tidak aktif sama sekali. Akibatnya organ paru-paru bagian bawah akan terisi udara yang tergenang dan kotor. Keadaan ini akan mengundang berbagai macam infeksi penyakit yang selanjutnya akan menyerang organ tubuh yang lemah, dan berakibat sakitnya tubuh kita.

Pernafasan dalam Yoga

Yoga mengajarkan cara bernapas yang telah teruji selama ribuan tahun. Tehnik pernapasan dalam yoga dikenal dengan pranayama.

Pranayama yoga mengatur saluran napas utama yaitu dua lobang hidung dan mulut sebagai saluran darurat, keluar atau masuk napas, berapa lama napas berhenti, serta kecepatan napas. Semuanya dipadukan dengan empat cara pernapasan

1. Tarik napas (puraka)

2. Keluar napas (recaka)

3. Menahan napas di dalam (antah kumbhaka)

4. Menahan napas di luar (bahih kumbhaka)

Para yogi berkata bahwa kehidupan ini ada di dalam pernapasan. Ketika mengambil napas dalam-dalam, kita menghirup prana (kekuatan hidup). Pranayama mengatur peredaran darah sehingga Anda akan kelihatan segar dan berseri, serta awet muda. Bila dipelajari dengan sungguh-sungguh, maka memungkinkan Anda untuk hidup beratus-ratus tahun. Ada beberapa macam tehnik dalam pranayama. hubungi instruktur yoga Anda untuk belajar tentang pranayama.

Pernapasan diafragma

Di dalam dada terdapat diafragma yang merupakan sekat rongga badan antara dada dan perut. Pernapasan diafragma adalah pada saat menarik napas, abdomen naik dan diafragma turun, keadaan ini akan memijat organ-organ dalam perut seperti usus, pankreas, hati ginjal dan sebagainya serta mengempiskan pengembangan paru-paru dan berakibat kantung udara dalam paru-paru akan terisi oleh oksigen. Pada saat mengeluarkan napas, abdomen ditarik ke dalam dan diafragma akan membelok ke atas, ke dalam rongga dada dan memijat jantung serta mendorong keluar udara yang tergenang pada paru-paru bagian bawah. Umumnya pernapasan diafragma ini lebih dikenal sebagai pernapasan perut, karena pada saat tarikan napas, perut mengembang, lepas napas perut mengempis. Selain berfungsi untuk memberi pijatan pada organ dalam, pernapasan difragma ini akan meningkatkan vitalitas dan metabolisme tubuh.

Bagi yang terbiasa dengan pernapasan dada, mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk beralih ke pernapasan diafragma. Walaupun sebenarnya pada saat kita masih bayi sampai menginjak usia sekolah dulu kita sudah menggunakan napas diafragma, tapi karena kebiasaan postur tubuh yang kurang baik mengakibatkan cara bernapas pun berubah. Untuk mengembalikan kembali Anda bisa berlatih pelan-pelan. Lakukan tarik napas dalam dan rasakan perut mengembang, lepaskan napas pelan, rasakan perut mengempis. Ulangi beberapa kali. Anda juga bisa menerapkan pola pernapasan dengan rasio 1:4:2. Tarik napas 1 hitungan, tahan napas dalam 4 hitungan dan lepaskan napas dalam 2 hitungan. Dengan pola seperti ini, gelembung paru-paru akan melenyapkan semua kotoran dengan lancar, teratur dan memudahkan sel-sel beregenerasi dengan baik. Jika sudah terbiasa dengan pola ini, Anda bisa meningkatkan rasio 2 hingga 10x lipat. Rasakan manfaatnya dalam beberapa hari. Anda tidak harus sepanjang hari berlatih pernpasan diafragma ini, cukup beberapa menit atau beberapa kali sehari. Minimal 3x sehari dengan 10x perulangan sudah cukup banyak membantu.

Napas dan Emosi

Seperti telah diceritakan di awal, pikiran yang kacau, napasnya pun kacau, pikiran yang tenang, maka napas pun ikut tenang dan teratur. Dengan mempraktekkan pernapasan diafragmatis secara sadar dan dalam, dapat mengubah emosi-emosi negatif menjadi sebuah keberanian yang tenang dan berbagai hal positif lainnya. Yang terpenting dalam pernapasan diafragmatis adalah pengawasan terhadap irama pernapasan yang teratur dengan konsentrasi yang tenang memperhatikan bahwa pada waktu tarik napas adalah dingin dan melepaskan napas adalah hangat.

Bernapas dalam, pelan dan teratur mempengaruhi penampilan Anda, cara Anda berpikir, perasaan, dan tingkah laku Anda. Jika emosi Anda tidak stabil, bete, stress atau apapun yang mengganggu pikiran Anda, cobalah atur napas Anda, dan berusaha untuk merubah postur tubuh menjadi tegak. Anda akan lebih mudah mengendalikan emosi Anda. Mudah dan murah bukan ?. Hanya dengan mengatur napas, emosi dan nafsupun terkendali.

Ingin tahu lebih banyak tentang Pranayama Yoga ?.. visit www.chakrajivana. com

No comments: