Sunday, January 16, 2011

Ketty Munaf Rosenfeld: Direktur Cooperative Education di Northeastern University, AS




Kecintaan pada dunia pendidikan akhirnya mengantarkan Ketty Munaf Rosenfeld menjadi orang penting di Northeastern University (NU), Boston, Amerika Serikat. Sejak 2006, ia menjabat sebagai Direktur Cooperative Education di universitas tersebut.

Posisi yang dipegang Ketty sejatinya posisi baru, yang menangani program untuk membantu mahasiswa NU agar dapat memiliki pengalaman kerja selama 6 bulan di berbagai perusahaan di sejumlah negara di dunia. “Waktu itu Presiden NU ingin agar para lulusannya bisa survive, tidak hanya di Boston, tapi juga di negara-negara lain di dunia,” ujarnya. Ketty sendiri berpendapat, perusahaan akan memperoleh hasil yang yang lebih baik jika memiliki tenaga kerja yang lebih bervariasi.

Ia mengaku menghadapi tantangan yang cukup banyak dalam pekerjaannya saat ini. Karena misi program ini adalah memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa, salah satu tantangannya adalah dalam hal pendanaan. Namun, ia bersyukur karena berhasil memperoleh beasiswa senilai US$ 500 ribu bagi program ini.

Pehobi menari ini juga sangat menikmati pekerjaannya sekarang. “Bagaimana tidak cinta dengan pekerjaan. Saya bisa dibiayai keliling dunia,” ujarnya bercanda. Dalam menangani program ini, Ketty memang dituntut bepergian ke beberapa negara. Dalam setahun, ia dapat melakukan perjalanan ke luar negeri 3-4 kali.

Selulus SMU Tarakanita, Ketty masuk ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Namun, ia hanya menjalani perkuliahan selama Juli 1979-Juli 1980. Alasannya, hukum bukanlah bidang yang benar-benar ingin ditekuninya. Hanya saja, bersamaan dengan kuliah hukumnya, ia juga kuliah di Jurusan Sastra Inggris IKIP Jakarta. “Kampus UI dan IKIP saat itu bersebelahan, jadi saya kuliah dobel. Wah…sudah seperti orang gila deh, lari-lari kuliah di UI dan IKIP,” katanya mengenang sambil tertawa.

Namun, saat kuliah di IKIP, Ketty semakin menyadari bahwa di Indonesia belum ada jurusan yang dapat menjadikannya mampu mewujudkan mimpi: mendirikan sekolah internasional di Jakarta. Ia ingin membuat sekolah dengan sistem pendidikan Amerika Serikat. Maka, dengan semangat dan kecintaannya terhadap dunia pendidikan, Ketty pun berangkat ke AS dan melanjutkan kuliah di bidang pendidikan yang ia inginkan.

Ia memulai kuliah Elementary & Early Childhood Education di American University, Washington DC, pada Mei 1983. “Saya sangat beruntung, keluarga saya dapat membantu saya kuliah di Amerika,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1959 ini. Setelah memperoleh gelarbachelor of arts dari American University, ia pun melanjutkan kuliahnya ke jenjang master di Boston University, dengan studi Education in Bilingual Education.

Ibu tiga anak ini mengawali kariernya di AS sebagai guru SD, sambil menjalani kuliah master. Ia menjadi guru SD selama 1985-87. Setelah itu, karena anak-anaknya masih kecil, Ketty tidak bekerja, tetapi menjadi voluntir di Parents Teacher Association di sekolah anak-anaknya dan ia menjadi presiden asosiasi tersebut. Saat itulah ia belajar bahwa sekolah itu banyak didukung komunitas dan pemerintah setempat serta mendapat dana untuk kegiatannya.

Tahun 1994, setelah anaknya yang bungsu telah cukup besar, Ketty bergabung dengan NU sebagai asisten direktur. Saat itu ia membantu program home country placement yang didanai USAID. Program itu bertujuan agar mahasiswa Indonesia di AS yang telah lulus kembali ke Tanah Air. Ia membantu pelaksanaan program tersebut selama 1994-97.

Tahun 1997 ia masuk ke Departemen Carrier Service NU, membantu mahasiswa internasional di universitas tersebut agar bisa lebih kompetitif dalam bekerja di AS. Saat itu posisinya adalah sebagai carrier coach dan associate director. Dan, tahun 2006, Presiden NU menawari Ketty posisi sebagai Direktur Cooperative Education, jabatan yang diembannya sampai sekarang.

Sumber: SWAsembada

No comments: