Sunday, January 16, 2011


Johny Setiawan: Astronom RI yang Temukan Planet Alien di Galaksi Bima Sakti



Para astronom dunia telah mengkonfirmasi temuan planet alien (asing) di Galaksi Bima Sakti yang datang dari galaksi lain, yaitu Planet HIP 13044b yang mengorbit bintang tua, HIP 13044.

Planet mirip Yupiter ini sebenarnya lahir di galaksi lain, namun kemudian ditangkap oleh Bima Sakti sekitar 6 sampai 9 miliar tahun yang lalu. Efek samping dari kanibalisme galaksi membawa sebuah planet yang dulunya jauh kini berada dalam jangkauan para astronom untuk kali pertamanya.

Planet ini ditemukan oleh tim astronom dari Max Planck Institut fur Astronomie (MPIA), Heidelberg, Jerman yang dipimpin oleh Johny Setiawan, astronom Indonesia.

Tim peneliti meneliti pergerakan HIP 13044 menggunakan teleskop di sebuah observatorium di selatan Eropa, La Silla Observatory di Chile. Setelah enam bulan pengamatan, mereka mendeteksi gerakan-gerakan kecil yang melawan tarikan gravitasi planet yang mengorbit.

“Bagi saya, itu adalah kejutan besar,” kata Johny Setiawan dari MPIA, seperti dimuat SPACE.com, 18 November 2010. “Kami tidak mengharapkan itu pada awalnya.” Tim peneliti yang dipimpin Johny tersebut membeberkan hasil observasinya secara online dalam situs Science edisi 18 November 2010.

Ukuran planet ini 25 persen lebih besar dari Jupiter. Ia mengorbit bintang HIP 13044 yang jaraknya 2.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Fornax.

Planet HIP 13044b berada sangat dekat dengan bintangnya itu. Jarak terdekat dengan bintang induk sekitar 8 juta kilometer atau 5,5 persen jarak Bumi dan Matahari. Planet menyelesaikan orbit setiap 16,2 hari.

HIP 13044b selamat dari fase penuaan bintang, yang juga akan dialami Matahari sekitar 5 miliar tahun lagi.

Penemuan ini memaksa para astronom memikirkan kembali ide-ide mereka tentang formasi planet dan kelangsungan hidupnya. Apalagi, ini adalah planet pertama yang ditemukan mengelilingi bintang yang sangat tua dan miskin logam.

Johny memperkirakan, nanti, saat Matahari memasuki fase penuaan, menjadi raksasa merah, Bumi mungkin tak akan selamat.

“Planet-planet dalam, termasuk Bumi, mungkin tidak akan bertahan hidup,” kata Johny. “Tapi Jupiter, Saturnus dan planet-planet luar mungkin pindah mendekat ke orbitnya, persis seperti yang kami deteksi.”

Dalam kasus HIP 13044b, planet ini adalah korban yang selamat. Namun, ia tak akan hidup selamanya. Sebab, bintang induknya akan terus berkembang dalam tahap evolusi berikutnya. Planet ini akan tertelan.

Sekilas tentang Johny Setiawan
Johny Setiawan adalah astrofisikawan muda asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy (MPIA), Jerman. Hebatnya, ia orang non-Jerman yang dipercaya sebagai ketua tim proyek. Pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1974 ini menamatkan S-1 dan S-3-nya di Freiburg, Jerman.

Sebelumnya, dengan teleskop 2,2 meter di La Silla, Cile, Johny berhasil menemukan planet baru: HD 11977 B. Planet ini berjarak 200 tahun cahaya dari bumi . Planet berukuran 6,5 kali Jupiter ini mengitari bintang raksasa HD 11977A. Sebelum merilis temuannya, Mei lalu, Setiawan memelototi bintang itu sejak 1999. Ia juga menemukan dua bintang raksasa baru, HD 47536B dan HD 122430B, pada 2003.

lihat juga Johny Setiawan: Astronom Indonesia Penemu 8 Planet Baru

Sumber: VIVAnews

No comments: