Adalah NEC, sebuah perusahaan teknologi Jepang yang membesut alat tersebut. Berbentuk menyerupai kacamata, namun tanpa lensa, Tele Scouter-demikian nama alat ini- akan membantu orang yang mengenakannya untuk memahami bahasa lawan bicaranya.
Syaratnya, kedua orang yang sedang bercakap-cakap harus mengenakan kacamata ini. Hasil terjemahan akan tersedia secara cepat melalui suara dan teks, seperti layaknya subtitle dalam film.
“Anda dapat membuat percakapan terus mengalir. Alat ini dapat digunakan dalam pembicaraan penting,” ujar pejabat pengembangan pasar NEC, Takayuki Omino, seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/11/2009).
sumber
Dengan kehadiran alat ini, kedua pihak yang terlibat dalam pembicaraan tidak membutuhkan jasa seorang penerjemah manusia, sehingga kerahasiaan percakapan dapat lebih terjaga.
Cara kerjanya, setiap ucapan pembicara akan ditangkap oleh mikrofon, diterjemahkan oleh software penerjemah dan terjemahan akan tersedia, baik dalam bentuk teks maupun audio. Pengguna alat ini tetap masih bisa menatap lawan bicaranya karena teks terjemahan hanya akan diproyeksikan ke bagian retina.
Kedengarannya sangat tidak masuk akal, tapi NEC mengatakan telah menciptakan sepasang spesifikasi yang dapat mendengarkan bahasa asing dan menyorot sebuah terjemahan langsung ke mata si pemakai.
TeleScouter tersebut berbasis seputar kombinasi perangkat lunak pengenalan suara dan aplikasi mesin penerjemah. Sebuah mikrofon dan kamera mengambil suara bahasa asing, yang diteruskan kepada yang kecil, yang bisa dipakai komputer dan kemudian ke server remote.
Server menyediakan terjemahan, yang kemudian dikirim kembali dan disorot ke retina “menggunakan efek afterimage”, kata pihak NEC. Teks muncul sebagai sub judul, sehingga pemakainya masih bisa melihat orang yang mereka ajak bicara.
NEC mengatakan akan meluncurkan perangkat tersebut tahun depan. Fasilitas terjemahan tampaknya masih cukup sederhana, jadi awalnya akan dipasarkan sebagai tampilan data hands-free, untuk membiarkan insinyur membaca manual dan sejenisnya. Fasilitas terjemahan secara penuh akan segera hadir setahun kemudian.
Untuk tahap awal, Tele Scouter ini akan diluncurkan di Jepang, November tahun depan, namun tanpa alat penerjemah. Tele Scouter tanpa penerjemah ini dapat digunakan oleh orang-orang di bagian penjualan, dengan cara dihubungkan kamera, software pendeteksi wajah dan database klien toko untuk memberikan informasi tentang riwayat pembelian konsumen.
Sementara itu Tele Scouter yang dilengkapi dengan penerjemah rencananya baru akan diluncurkan di tahun 2011.
No comments:
Post a Comment