Tulisan ini spesial saya buat untuk para kohai penerima beasiswa Monbukagakusho yang bulan April ini memulai perkuliahan di Jepang. Sebagai mahasiswa asing yang baru datang ke Jepang, tentunya kalian akan merasakan beberapa perbedaan dengan kondisi di Indonesia. Lingkungan baru, suasana baru, dan segalanya yang serba baru. Ketika kalian melakukan pendaftaran masuk, mulai saat itu hari-hari kalian akan dihiasi oleh kehidupan kampus. Suka tidak suka, kalian harus membiasakan diri dengan kehidupan ini dan menikmati detik demi detiknya.
Kehidupan kampus di Jepang tidak berbeda jauh dengan kehidupan kampus di Indonesia, kecuali beberapa pemandangan mahasiswanya. Kalau di Indonesia, mahasiswa akan tampil dan bisa dilihat sebagai mahasiswa, tetapi kalau di Jepang yang sekalipun negara Asia tetapi berusaha menghargai gaya hidup orang lain sebatas itu tidak mengganggu. Jadi jangan heran bila teman-teman menjumpai mahasiswa yang berpenampilan 'tidak mahasiswa' dengan baju yang santai, tidak rapi, atau rambut acak-acakan tidak terurus.
Kesan pertama ketika teman-teman sampai di Jepang, mungkin akan berbeda-beda. Namun karena masih sebenua Asia dengan Indonesia, Jepang tidak nampak terlalu berbeda dengan Indonesia, kecuali mungkin lebih bersih dan lebih padat. Di setiap perempatan jalan, selalu ada lampu lalu lintas dan di setiap zebracross teman-teman akan melihat orang-orang Jepang yang sibuk dan tergesa-gesanya.Teman-teman tidak akan mengalami banyak jet lag (kekagetan waktu), karena perbedaan waktu di Jepang dan Indonesia hanya 2 jam. Jika di Indonesia pukul 10.00, maka di Jepang pukul 12.00.
Sebagai mahasiswa asing, mungkin cukup banyak hal yang membuat teman-teman merasa bingung dan lakukan. Mulai dari prosedur registrasi, tata cara perkuliahan, kehidupan kampus Jepang, dll sering kali membuat mahasiswa baru khususnya mahasiswa asing merasa bingung. Oleh karena itu, kali ini saya akan coba uraikan beberapa hal yang perlu teman-teman lakukan ketika pertama kali datang di Jepang. Hari pertama yang harus teman-teman urus dan lakukan di minggu pertama kedatangan teman-teman adalah masalah administrasi.
Yang pertama kali dilakukan adalah mengurus pendaftaran ID Card (Gaikokujin Torokusho). Setiap warga negara asing yang tinggal di Jepang lebih dari 90 hari, wajib mendaftarkan dirinya ke kantor kotamadya/distrik (kuyakusho) dalam jangka waktu kurang dari 90 hari sejak kedatangan ke Jepang. Pendaftaran ini mencantumkan data jati diri teman-teman yang diperlukan. Bukan hanya untuk keperluan imigrasi, tetapi juga berbagai keperluan seperti pendidikan, asuransi kesehatan, kesejahteraan, dll. Dokumen yang diperlukan adalah paspor dan 2 lembar foto. Kalian nanti akan diminta untuk mengisi formulir Permohonan Kartu Identitas Warga Negara Asing sekaligus mendaftar untuk asuransi kesehatan nasional. Waktu pemrosesan bisa dilakukan dalam waktu satu hari dan hasilnya bisa kalian dapatkan dalam satu minggu.
Jika belum memiliki alamat tetap, kalian bisa memberikan alamat sementara. Setiap perpindahan tempat tinggal ke distrik berbeda, kalian harus melaporkan ke kantor distrik dan termasuk perubahan atau perbaruan visa dan sebagainya.
Setelah membuat ID Card, yang dilakukan kemudian adalah membuat rekening bank. Rekening bank akan kita butuhkan untuk menerima pengiriman uang, baik dari Indonesia atau dari pemberi beasiswa kita. Dokumen yang dibutuhkan adalah ID card yang sudah dibuat tadi. Bila ID card kalian belum jadi, kalian bisa menggunakan paspor. Satu hal yang juga tidak kalah penting dan agak berbeda dengan di Indonesia, umumnya di Jepang menggunakan inkan/sign stamp berupa stempel nama sebagai pengganti tanda tangan. Untuk membuka rekening di bank, urusan administrasi lainnya bisa digunakan inkan, tetapi saat ini untuk warga negara asing mulai diperbolehkan menggunakan tanda tangan asli tanpa inkan. Jadi jangan kaget bila kalian membuka rekening bank, pihak bank akan menolak tanda tangan dan tetap mengharuskan inkan.
Kemudian jangan lupa juga untuk melaporkan diri ke KBRI atau Konsulat Jenderal. Sebenarnya ini hanya formalitas saja, tetapi juga sekaligus kwajiban agar KBRI mengetahui kondisi warga negaranya yang datang ke Jepang. Umumnya kalian hanya diminta untuk memberikan paspor, kemudian akan diberikan cap 'Telah melaporkan diri' di bagian belakang paspor kalian. Biasanya urusan ini bisa selesai pada hari itu juga.
Nah... setelah menyelesaikan masalah-masalah administrasi kehidupan sehari-hari, selanjutnya kalian akan mengurus masalah sekolah. Ketika kita sudha melewati semua tahapan yang ada, kita akan memulai kehidupan di institusi atau lembaga pendidikan tinggi. Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, berkaitan dengan urusan administrasi di universitas atau lembaga pendidikan tinggi di Jepang. Umumnya proses ini hampir sama di setiap universitas atau institusi.
Pertama kali kita harus melakukan registrasi awal. Waktu untuk registrasi ini ditentukan pada saat kalian mendapatkan tanda ijin masuk universitas terkait (ryugaku syoumeisho). Dalam suatu universitas/institusi, biasanya waktu pelaksanaan registrasi awal dibagi per fakultas dan jurusan. Bila kalian tidak bisa datang pada hari yang sudah dijadwalkan, kalian bisa menghubungi bagian kemahasiswaan (shoumuka) atau gakuseibu di fakultas kalian untuk perubahan hari.
Dokumen yang dibutuhkan pada saat registrasi awal ini, umumnya hanya berupa bukti tanda kelulusan atau diterimanya kalian di universitas tersebut (ryugakushomeisho). Nomor dan data kalian akan diberikan satu tas atau paket berisi buku silabus kuliah, kartu tanda mahasiswa, jadwal pemeriksaan kesehatan (di Jepang pada saat awal masuk umumnya tiap mahasiswa diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan berkala), booklet tentang universitas, formulir-formulir mata kuliah dan formulir lainnya yang harus kalian isi dan kembalikan.
Pada saat registrasi ini, kalian akan diberikan tagihan pembayaran uang pendaftaran, sekaligus uang kuliah selama satu semester. Pembayaran dilakukan dengan langsung pada tempat pembayaran di institusi tersebut atau mentransfer uang tersebut melalui pos atau bank yang ditunjuk.
Di dalam buku silabus kuliah, sudah tertulis lengkap apa yang harus kalian lakukan mulai dari pemeriksaan kesehatan sampai pengambilan mata kuliah, termasuk rincian masing-masing mata kuliah serta berapa SKS yang harus diambil. Kalian harus membaca dengan seksama dan menentukan sendiri tindakan yang harus diambil, bila ada hal-hal yang belum jelas, jangan ragu-ragu untuk menanyakan langsung ke kantor jurusan bagian kemahasiswaan. Umumnya mahasiswa asing akan diberikan tutor yang akan membimbing atau menjadi tempat bertanya bila dibutuhkan.
Setelah selesai dengan registrasi awal, langkah selanjutnya adalah pendaftaran mata kuliah (rishuutodoke). Pada semester awal, umumnya akan diberikan penyuluhan untuk mahasiswa baru. Mulai dari pengenalan lingkungan kampus, silabus mata kuliah, berapa SKS yang harus diambil, mata kuliah mana yang wajib diambil, serta pengenalan fasilitas-fasilitas yang ada di universitas. Sebaiknya kalian menghadiri acara penyuluhan ini, agar kalian bisa menjalani kehidupan awal sebagai mahasiswa baru dengan lebih mudah.
Mata kuliah dibagi menjadi 3 jenis, mata kuliah wajib yang sudah ditentukan kalian harus mengambilnya, wajib pilihan yaitu kalian diberikan mata kuliah wajib yang bisa kalian pilih, misalnya diberikan 10 mata kulian dan kalian wajib memilih 7 di antaranya, dan terakhir adalah mata kuliah pilihan bebas.
Khusus untuk mahasiswa undergraduate (S1), kalian akan dibagi beberapa kelas untuk mengikuti mata kuliah wajib. Untuk mata kuliah pilihan, kalian bisa memilih sesuai keinginan kalian. Biasanya akan diberikan waktu sebulan sebelum mengajukan rishuutodoke. Kalian bisa mengikuti mata kuliah tersebut terlebih dahulu, melihat bentuk mata kuliah yang diberikan, memasuki kelas-kelas kuliah dan bisa menilai apakah mata kuliah tersebut menarik atau kalian bisa memilih mata kuliah dengan dosen berbeda. Hal ini bisa kalian lakukan dengan bebas dan semua itu terserah pilihan kalian.
Jadwal mata kuliah, tempat, waktu, dan dosen yang memberikan kuliah tersebut sudah tercantum lengkap di buku silabus mata kuliah. Kalian bisa membaca dan mengetahui semua dari sana. Tempat kuliah pun umumnya dapat kalian cari melalui peta yang sudah dicantumkan di buku tersebut. Bacalah dengan seksama, jangan menggantungkan pada orang lain sebelum kalian mencari atau membaca informasi yang sudah disediakan dengan demikian lengkap. Berusahalah untuk mandiri dan menjalin hubungan dengan teman-teman Jepang sehingga informasi-informasi mudah kalian dapatkan. Ganbatte Kudasai...!!!
Kehidupan kampus di Jepang tidak berbeda jauh dengan kehidupan kampus di Indonesia, kecuali beberapa pemandangan mahasiswanya. Kalau di Indonesia, mahasiswa akan tampil dan bisa dilihat sebagai mahasiswa, tetapi kalau di Jepang yang sekalipun negara Asia tetapi berusaha menghargai gaya hidup orang lain sebatas itu tidak mengganggu. Jadi jangan heran bila teman-teman menjumpai mahasiswa yang berpenampilan 'tidak mahasiswa' dengan baju yang santai, tidak rapi, atau rambut acak-acakan tidak terurus.
Kesan pertama ketika teman-teman sampai di Jepang, mungkin akan berbeda-beda. Namun karena masih sebenua Asia dengan Indonesia, Jepang tidak nampak terlalu berbeda dengan Indonesia, kecuali mungkin lebih bersih dan lebih padat. Di setiap perempatan jalan, selalu ada lampu lalu lintas dan di setiap zebracross teman-teman akan melihat orang-orang Jepang yang sibuk dan tergesa-gesanya.Teman-teman tidak akan mengalami banyak jet lag (kekagetan waktu), karena perbedaan waktu di Jepang dan Indonesia hanya 2 jam. Jika di Indonesia pukul 10.00, maka di Jepang pukul 12.00.
Sebagai mahasiswa asing, mungkin cukup banyak hal yang membuat teman-teman merasa bingung dan lakukan. Mulai dari prosedur registrasi, tata cara perkuliahan, kehidupan kampus Jepang, dll sering kali membuat mahasiswa baru khususnya mahasiswa asing merasa bingung. Oleh karena itu, kali ini saya akan coba uraikan beberapa hal yang perlu teman-teman lakukan ketika pertama kali datang di Jepang. Hari pertama yang harus teman-teman urus dan lakukan di minggu pertama kedatangan teman-teman adalah masalah administrasi.
Yang pertama kali dilakukan adalah mengurus pendaftaran ID Card (Gaikokujin Torokusho). Setiap warga negara asing yang tinggal di Jepang lebih dari 90 hari, wajib mendaftarkan dirinya ke kantor kotamadya/distrik (kuyakusho) dalam jangka waktu kurang dari 90 hari sejak kedatangan ke Jepang. Pendaftaran ini mencantumkan data jati diri teman-teman yang diperlukan. Bukan hanya untuk keperluan imigrasi, tetapi juga berbagai keperluan seperti pendidikan, asuransi kesehatan, kesejahteraan, dll. Dokumen yang diperlukan adalah paspor dan 2 lembar foto. Kalian nanti akan diminta untuk mengisi formulir Permohonan Kartu Identitas Warga Negara Asing sekaligus mendaftar untuk asuransi kesehatan nasional. Waktu pemrosesan bisa dilakukan dalam waktu satu hari dan hasilnya bisa kalian dapatkan dalam satu minggu.
Jika belum memiliki alamat tetap, kalian bisa memberikan alamat sementara. Setiap perpindahan tempat tinggal ke distrik berbeda, kalian harus melaporkan ke kantor distrik dan termasuk perubahan atau perbaruan visa dan sebagainya.
Setelah membuat ID Card, yang dilakukan kemudian adalah membuat rekening bank. Rekening bank akan kita butuhkan untuk menerima pengiriman uang, baik dari Indonesia atau dari pemberi beasiswa kita. Dokumen yang dibutuhkan adalah ID card yang sudah dibuat tadi. Bila ID card kalian belum jadi, kalian bisa menggunakan paspor. Satu hal yang juga tidak kalah penting dan agak berbeda dengan di Indonesia, umumnya di Jepang menggunakan inkan/sign stamp berupa stempel nama sebagai pengganti tanda tangan. Untuk membuka rekening di bank, urusan administrasi lainnya bisa digunakan inkan, tetapi saat ini untuk warga negara asing mulai diperbolehkan menggunakan tanda tangan asli tanpa inkan. Jadi jangan kaget bila kalian membuka rekening bank, pihak bank akan menolak tanda tangan dan tetap mengharuskan inkan.
Kemudian jangan lupa juga untuk melaporkan diri ke KBRI atau Konsulat Jenderal. Sebenarnya ini hanya formalitas saja, tetapi juga sekaligus kwajiban agar KBRI mengetahui kondisi warga negaranya yang datang ke Jepang. Umumnya kalian hanya diminta untuk memberikan paspor, kemudian akan diberikan cap 'Telah melaporkan diri' di bagian belakang paspor kalian. Biasanya urusan ini bisa selesai pada hari itu juga.
Nah... setelah menyelesaikan masalah-masalah administrasi kehidupan sehari-hari, selanjutnya kalian akan mengurus masalah sekolah. Ketika kita sudha melewati semua tahapan yang ada, kita akan memulai kehidupan di institusi atau lembaga pendidikan tinggi. Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, berkaitan dengan urusan administrasi di universitas atau lembaga pendidikan tinggi di Jepang. Umumnya proses ini hampir sama di setiap universitas atau institusi.
Pertama kali kita harus melakukan registrasi awal. Waktu untuk registrasi ini ditentukan pada saat kalian mendapatkan tanda ijin masuk universitas terkait (ryugaku syoumeisho). Dalam suatu universitas/institusi, biasanya waktu pelaksanaan registrasi awal dibagi per fakultas dan jurusan. Bila kalian tidak bisa datang pada hari yang sudah dijadwalkan, kalian bisa menghubungi bagian kemahasiswaan (shoumuka) atau gakuseibu di fakultas kalian untuk perubahan hari.
Dokumen yang dibutuhkan pada saat registrasi awal ini, umumnya hanya berupa bukti tanda kelulusan atau diterimanya kalian di universitas tersebut (ryugakushomeisho). Nomor dan data kalian akan diberikan satu tas atau paket berisi buku silabus kuliah, kartu tanda mahasiswa, jadwal pemeriksaan kesehatan (di Jepang pada saat awal masuk umumnya tiap mahasiswa diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan berkala), booklet tentang universitas, formulir-formulir mata kuliah dan formulir lainnya yang harus kalian isi dan kembalikan.
Pada saat registrasi ini, kalian akan diberikan tagihan pembayaran uang pendaftaran, sekaligus uang kuliah selama satu semester. Pembayaran dilakukan dengan langsung pada tempat pembayaran di institusi tersebut atau mentransfer uang tersebut melalui pos atau bank yang ditunjuk.
Di dalam buku silabus kuliah, sudah tertulis lengkap apa yang harus kalian lakukan mulai dari pemeriksaan kesehatan sampai pengambilan mata kuliah, termasuk rincian masing-masing mata kuliah serta berapa SKS yang harus diambil. Kalian harus membaca dengan seksama dan menentukan sendiri tindakan yang harus diambil, bila ada hal-hal yang belum jelas, jangan ragu-ragu untuk menanyakan langsung ke kantor jurusan bagian kemahasiswaan. Umumnya mahasiswa asing akan diberikan tutor yang akan membimbing atau menjadi tempat bertanya bila dibutuhkan.
Setelah selesai dengan registrasi awal, langkah selanjutnya adalah pendaftaran mata kuliah (rishuutodoke). Pada semester awal, umumnya akan diberikan penyuluhan untuk mahasiswa baru. Mulai dari pengenalan lingkungan kampus, silabus mata kuliah, berapa SKS yang harus diambil, mata kuliah mana yang wajib diambil, serta pengenalan fasilitas-fasilitas yang ada di universitas. Sebaiknya kalian menghadiri acara penyuluhan ini, agar kalian bisa menjalani kehidupan awal sebagai mahasiswa baru dengan lebih mudah.
Mata kuliah dibagi menjadi 3 jenis, mata kuliah wajib yang sudah ditentukan kalian harus mengambilnya, wajib pilihan yaitu kalian diberikan mata kuliah wajib yang bisa kalian pilih, misalnya diberikan 10 mata kulian dan kalian wajib memilih 7 di antaranya, dan terakhir adalah mata kuliah pilihan bebas.
Khusus untuk mahasiswa undergraduate (S1), kalian akan dibagi beberapa kelas untuk mengikuti mata kuliah wajib. Untuk mata kuliah pilihan, kalian bisa memilih sesuai keinginan kalian. Biasanya akan diberikan waktu sebulan sebelum mengajukan rishuutodoke. Kalian bisa mengikuti mata kuliah tersebut terlebih dahulu, melihat bentuk mata kuliah yang diberikan, memasuki kelas-kelas kuliah dan bisa menilai apakah mata kuliah tersebut menarik atau kalian bisa memilih mata kuliah dengan dosen berbeda. Hal ini bisa kalian lakukan dengan bebas dan semua itu terserah pilihan kalian.
Jadwal mata kuliah, tempat, waktu, dan dosen yang memberikan kuliah tersebut sudah tercantum lengkap di buku silabus mata kuliah. Kalian bisa membaca dan mengetahui semua dari sana. Tempat kuliah pun umumnya dapat kalian cari melalui peta yang sudah dicantumkan di buku tersebut. Bacalah dengan seksama, jangan menggantungkan pada orang lain sebelum kalian mencari atau membaca informasi yang sudah disediakan dengan demikian lengkap. Berusahalah untuk mandiri dan menjalin hubungan dengan teman-teman Jepang sehingga informasi-informasi mudah kalian dapatkan. Ganbatte Kudasai...!!!
No comments:
Post a Comment