Saturday, November 14, 2009

Review Buku The Secret dari Tetangga


Anda udah baca buku the secret? Atau nonton filmnya barangkali. Anda terpengaruh?

Ha. itu wajar

Adalah sifat-sifat manusia untuk mudah terpengaruh dengan hal yang menawarkan jalan pintas untuk meraih kebahagiaan.

Meminta segala sesuatu pada semesta? Walah, memangnya siapa pula semesta itu? Law of Attraction? Istilah apalagi ini? Istilah bikin-bikinan yang coba dijustifikasi dengan fisika kuantum dengan dasar pemikiran yang dangkal. Bawa-bawa fisika kuantum dengan pemahaman yang seujung kuku, menganggap diri menemukan sebuah rahasia besar alam semesta. Membuat praduga untuk makar terhadap Tuhan, memutuskan hubungan antara makhluk dengan khalik. Menghapus eksistensi Tuhan sebagai pencipta alam semesta.

Berhati-hatilah!

Buku ini menyesatkan! buku ini berisi ajaran sesat kaum pagan yang dikemas dengan pencitraan moral yang baik dan argumentasi yang menarik : BERPIKIR POSITIF!. Hohoho kedengerannya sungguh bijaksana. Namun benarkah tak ada maksud tersembunyi dibalik itu?

“Kendalikan pikiran Anda, maka Anda dapat menciptakan semesta Anda. Kendalikan pikiran Anda, maka Anda dapat mewujudkan semua yang Anda inginkan. Menciptakan masa depan Anda sendiri Menentukan takdir Anda sendiri. Sebab pikiran Anda adalah magnet terkuat di jagat raya. Dengan kekuatan pikiran, Anda dapat menarik segala sesuatu untuk mewujud menjadi kenyataan material yang anda inginkan. Sungguh menakjubkan bukan?...” Kira-kira begitu propaganda Rhonda Byrne dalam buku dan filmnya : The Secret (untuk seterusnya saya singkat TS)

Bohong!

Buku ini adalah musang berbulu domba. Ini adalah ajaran sesat! yang bersumber dari ordo mistis kuno kaum Rosicrucian, sebuah sekte kuno yang menggali dan meramu warisan kaum pagan. Perhatikan, simbolnya saja ditulis dengan tetesan darah. Tidakkah anda curiga akan hal ini? Ajaran ini adalah penyakit ribuan tahun. Musuh hampir semua agama. Mereka sejenis dengan aliran freemasory, scientologis, kaballah, theosophical, illuminati. Mereka adalah sekte rahasia yang tak muncul kepermukaan dengan bendera. Mereka sekte underground. Bergerak dengan aba-aba simbol-simbol yang menyusup kesegala lapisan masyarakat

Kenapa mereka musuh semua agama?

Jawabannya satu : ideologi mereka menolak eksistensi Tuhan sebagai pencipta alam. Mereka agak berbeda dengan penganut ateis murni, karna ateis murni hanya tak percaya Tuhan. Sedangkan mereka lebih jauh dari itu. Mereka hendak makar, terhadap Tuhan. Memposisikan diri serupa Tuhan. Dan melemparkan Tuhan sebagai sosok imajiner (sosok yang seolah ada namun sebetulnya tidak).

Rasa ingin tau membuat saya mencari banyak informasi. Buku TS yang tadinya hanya saya baca-baca sekilas, saya beli (belakangan saya nyesal karna ternyata ebooknya gampang didownload. Buku sampah kok dibeli…buang2 duit aja). Nonton filmnya. Googling diinternet tentang TS dan LoA. Sebagai pembanding saya juga baca buku Al quran, The Ultimatum Secret, yang berisi semacam apa ya, telaah fenomena TS dan LoA dalam ajaran Islam (terus terang saya kecewa dengan tulisan Astrid Darmawan dan Muhammad Hidayat yang masih terpedaya dengan buku TS. Mungkin lain kesempatan saya akan menulis kritik tentang buku karya Astrid D / M. Hidayat ini juga, yang ternyata setelah saya baca banyak mencampur adukan ajaran islam dengan hal-hal bid’ah serta filsuf barat yang sesat) .

Sebetulnya saya tak begitu tertarik membahas buku ini jika saja saya tak melihat suatu fenomena, bahwa begitu banyaknya saudara saya sesama muslim terpengaruh dan percaya apa yang dikatakan Rhonda Byrne dkk dalam buku ini. Saya tak akan membahas detil mengenai latar belakang, asal muasal kepercayaan yang dikenal sebagai new age atau “aliran jaman baru” ini. Jika barangkali tertarik, silahkan Anda cari tau sendiri ajaran yang kembali booming menjelang abad kesembilan belas ini. Adapun tujuan saya membuat artikel ini untuk mengingatkan pada saudara saya seaqidah agar jangan sampai terpedaya dengan teori busuk Ronda Byrne dkk, dalam TS.

Kenapa buku TS berbahaya terhadap aqidah islamiyah? Sebab ajaran ini memanipulasi kaidah sunatullah, membelokkannya dengan argumentasi sesat agar sesuai dengan keyakinan mereka. Selain itu mereka mengklaim tokoh-tokoh terkenal dunia seolah mempercayai TS. Untuk meyakinkan argumentasi mereka juga menyitir pendapat para tokoh tersebut lalu membelokkannya penafsirannya agar sesuai dengan konsep TS dan LoA.

Saya tidak sedang berpikiran sempit atau menyempitkan permasalahan. Saya yakin dengan membaca buku ini Anda tidak tergoda mempertanyakan eksistensi Allah swt. Bahkan bisa jadi Anda merasa semakin meyakini Allah. Namun yang perlu Anda waspadai adalah dasar anda berpikir. Sulit memang menyadari terkikisnya tauhid. Karna ini berada pada tingkat kesadaran akan tauhid rububiah yang berlanjut pada tauhid hakimiah (penetapan segala hukum, termasuk hukum alam adalah hak Allah semata). Namun secara sederhana dapat saya katakan : Jika Anda mempercayai TS maka aqidah Anda teracuni. Mengapa demikian? Sebab Anda tanpa sadar meyakini adanya law of attraction, hukum tarik menarik yang sesat dan tidak berdasar. Mengapa LoA saya katakan sesat.

1. LoA menyingkirkan Tuhan sebagai Pencipta alam

2. LoA hanyalah suatu komposisi sunatullah dan qudratullah yang disalahtafsirkan.

3. LoA bertentangan dengan banyak hukum alam.

LOA MENYINGKIRKAN TUHAN SEBAGAI PENCIPTA ALAM SEMESTA

Mari kita simak pendapat James Ray (pakar TS/LoA) tentang apa yang disebut Tuhan.

“Anda pergi ke fisikawan kuantum dan bertanya, “Apa yang menciptakan dunia?” Dan ia akan berkata, “energi”. Baiklah jelaskan energi itu. “Energi tidak pernah dapat diciptakan atau dihancurkan. Dulu, sekarang, maupun nanti; energi selalu ada, segala sesuatu yang pernah ada selalu ada. Energi bergerak ke dalam bentuk, melalui bentuk, dan keluar dari bentuk. Anda pergi ke seorang teolog dan bertanya, “apa yang menciptakan semesta?” dan ia akan berkata, “Tuhan”. Baiklah jelaskan tentang Tuhan. “Dulu, sekarang, maupun nanti, Tuhan selalu ada. Tidak pernah bisa diciptakan atau dihancurkan. Segala sesuatu yang pernah ada, dan akan selalu ada, selalu bergerak ke dalam bentuk, melalui bentuk, dan keluar melalui bentuk. Anda lihat ini adalah penjelasan yang sama dengan terminologi yang berbeda…”

Saya jawab : Tidak.

Tuhan tidak sama dengan energi (dengan terminologi dan kaidah apapun). Tuhan adalah Dzat yang berbeda dengan ciptaannya (mukhalafatuhu lil hawadits). Mari kita lihat dalilnya dalam al quran tentang sifat Allah :

... Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syƻra: 11)

Jika pengertian law attraction hanya terbatas pada bahwa setiap mahluk yang mempunyai kemiripan mengalami ketertarikan itu masuk akal (Ibnu Qayyim Al Jauziah juga berpendapat sama). Tapi menyakini bahwa gelombang pikiran dapat mengendalikan alam semesta (universe), hingga mewujud menjadi hal yang material, itu adalah doktrin sesat dan menyesatkan. Sebab sebagaimana kita tahu bahwa hanya Allah saja yang menciptakan alam ini, Allah yang menurunkan rezeki dan hujan, Allah yang memelihara dan mengatur seluruh alam, Allah yang menghidupkan dan mematikan.

yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya (QS Al Furqaan ayat 2)

Energi, waktu, ruang itu mahluk Allah swt. Sesuatu yang Allah ciptakan pasti akan berakhir, kecuali Allah menghendaki lain. Kesimpulan energi dikatakan kekal, sejatinya kekekalannya itu berada dalam lingkup/bingkai alam semesta. Bukan dalam kaidah tak terbatas. Energi eksis karna ada ruang dan waktu sebagai pembentuk dimensi, sebab energi butuh ruang untuk ditempati dan waktu untuk bereaksi. Jadi energi ada dalam bingkai waktu. Jika ruang dan waktu saja tidak kekal, apalagi penghuninya. Jadi maksud dari “kekekalan energi” itu adalah bahwa energi tak akan lenyap (hanya berubah dari bentuksatu kebentuk lain), selama alam semesta ini ada. Jika alam semesta ini musnah, energi dengan sendirinya sirna.

Jadi membawa bawa teori fisika kuantum untuk menarik kesimpulan bahwa energi (dalam terminologi fisika) = tuhan (dalam terminologi teologi) itu bukan hanya salah kaprah namun amatlah tidak masuk akal. Bagaimanapun pada tatanan iman. Ada suatu batas ketika pengetahuan manusia (yang seperti air di ujung kuku) mandeg untuk mengetahui rahasia Tuhan yang luas tak terbatas.

APA YANG DIANGGAP LOA SEJATINYA HANYALAH SUATU KOMPOSISI SUNATULLAH DAN QUDRATULLAH YANG DISALAHTAFSIRKAN.

Jika kita membaca buku Alquran The Ultimate Secret (untuk selanjutnya saya singkat ATUS) yang ditulis Astrid Darmawan dan Muhammad Hidayat, maka kita dapatkan penjelasan bahwa fenomena LoA dengan bersandar pada surah Al Jatsiyah ayat 13 :

Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

Tampaknya Astrid / Hidayat keliru jika memahami ayat ini,

Makna menundukkan yang dimaksud ayat ini bukanlah berarti alam semesta dapat diperintah oleh manusia sekehendak hatinya. Namun makna “menundukan” dalam ayat ini adalah “menyediakan”

Oleh sebab itu Buya Hamka dalam tafsir Al Azhar menerjemahkan “wa syajaralakum…” adalah “dan disediakanNya untukmu” bukan “dan ditundukNya untukmu” sebagaimana terjemah resmi depag RI. Agaknya Buya ingin lebih menegaskan maksud dari ayat tersebut bukan hanya terjemah literluc.

Dengan demikian maksud ayat ini adalah Allah menyediakan semua yang dibumi dan dilangit untuk keperluan manusia. Agar manusia dapat hidup secara layak. Sedangkan sifat-sifat dari alam itu sendiri Allah yang menentukan, tidak dikuasakan kepada manusia. Oleh karenanya alam tak akan dapat berprilaku diluar iradat-Nya (sunatullah). Kecuali Allah menentukan lain (qudratullah). Dan pengecualian itupun bukanlah diluar sunatullah tapi merupakan bagian dari sunatullah bahwa kadang alam berlaku diluar prilaku normalnya atau anomali (atas perintah Allah).

Jika dibiarkan memilih tentulah alam tak sudi melayani kebutuhan manusia yang penuh dengan perbuatan dosa dan maksiat, sebagaimana bumi keberatan untuk diambil tanahnya dalam penciptaan Adam AS. Namun atas kehendak Allah alam tunduk dan patuh pada ketentuan Allah tanpa pernah membangkang sedikitpun jua.

Cobalah Anda bayangkan bagaimana kacaunya alam semesta ini jika prilaku alam (langit dan bumi) dikuasakan pada kehendak manusia sebagaimana pemahaman Astrid/Hidayat. Sebab lain orang, lain kehendak. Yang satu ingin turun hujan. Yang satu lagi sebaliknya. Yang lain lagi ingin turun salju. Yang satu ingin panas. Chaos bukan?

Oleh karena itu pembenaran teori LoA dengan membawa-bawa ayat 13 surah Al Jatsiyah adalah salah kaprah. Hal ini lebih terang lagi jika kita simak surat An Nahl ayat 12 :

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

Perhatikan “…dengan perintahNya”. Jadi bukan perintah manusia, atau energi pikiran manusia. Melainkan perintah Allah!

Jelaslah bahwa yang dimaksud “menundukkan” itu, alam ditundukkan prilakunya oleh Allah demi kepentingan manusia. Bukan berarti memberikan Allah kekuasaan pada manusia untuk memerintah alam semesta sekehendaknya. Sebagaimana kita takkan dapat menahan malam / siang untuk datang dan pergi semau kita. Apalagi memerintah alam semesta mewujudkan keinginan kita dengan kekuatan pikiran hingga mewujud menjadi materi sebagaimana yang Rhonda Byrne dkk yakini. Hal itu bukan hanya menentang hukum alam tapi juga tak masuk diakal (doesn’t make any sense!) alias tak dapat diterima dengan logika manapun.

Lalu bagaimanakah menjelaskan fenomena seperti yang dikatakan TS?

Dalam hadist Qudsi dinyatakan :

Sesungguhnya Allah berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku dan Aku akan senantiasa menyertainya apabila berdoa kepadaku.

Jika hal ini yang menjadi sandaran keyakinan Anda dalam membaca fenomena mengapa apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda inginkan terkabulkan. Mengapa hal-hal positif yang kita pikir dan harapkan terjadi pada kita, mewujud. Inilah yang sesuai dengan syariat. Namun jangan sekali-sekali berpikir bahwa pikiran Andalah yang mewujudkan keinginan Anda. Jangan sekali-sekali berpikir bahwa pikiran Andalah yang menarik semua hal mewujud : itu syirik!

Hadist qudsi ini bukan membenarkan rumusan LoA, sebagaimana yang dipahami Astrid / Hidayat. Namun hadist ini merupakan rahmat dan kasih sayang dari Allah kepada hambanya yang selalu menjaga hati, memelihara pikiran positif dan menjauhkan prasangka buruk. Allah mengajak hambanya untuk senantiasa berprasangka baik, karna banyak kebaikan didalamnya. Secara psikologis keyakinan akan sesuatu akan mendorong kita untuk mencapainya. Orang yang yakin akan sukses ketika berikhtiar tak akan mudah menyerah oleh kegagalan yang dialaminya. Hingga berbekal keyakinan itu dia akan berikhtiar sekuat tenaga. Dan sudah sunatullah, bahwa biasanya orang yang berusaha keras akan diberikan keberhasilan mencapai apa yang diinginkan, meskipun tidak selalu.

Perlu dipahami bahwa ada dua komposisi ketentuan dari Allah terhadap mahluknya. Satu melalui mekanisme proses yang biasa kita kenal dengan sunatullah atau hukum alam. Yang kedua tanpa proses, hal yang merupakan ketentuan Allah langsung tanpa melalui jalan yang disangka-sangka (qudratullah). Orang biasa menyebutnya kebetulan. Padahal sesungguhnya tidak ada kebetulan dalam hidup ini karna semua diatur Allah. Komposisi dari kedua jalan ini sesungguhnya seringkali kita temukan dalam kehidupan, hanya mungkin jarang kita menyadari.

TS MEMBANTAH MENGINGKARI HUKUM ALAM DAN LOGIKA AKADEMIS

Thomas Alfa Edison melakukan 19.000 kali percobaan sebelum menemukan bagaimana caranya membuat kawat yang dialiri listrik berpijar tanpa menjadi putus. Edison punya keyakinan pada teorinya. Dan dia berupaya mewujudkan keyakinannya dengan jumlah percobaan yang membuat ahli manapun menyerah. Seandainya Edison menganut paham the secret maka barangkali kita takkan akan menikmati lampu pijar hingga kini. Sebab TS hanya mengajarkan pada kekuatan keinginan dan mimpi, tanpa perlu tau upaya mewujudkannya. Mari kita tengok apa yang dikatakan buku TS :

“Anda tidak perlu tahu bagaimana akan terjadinya. Anda tidak perlu tahu bagaimana semesta akan menyusun ulang dirinya” (Joe Vitale)

Penjelasan buku TS :

“Bagaimana itu akan terjadi? Bagaimana semesta akan mendatangkannya bagi Anda? Bukan masalah atau pekerjaan Anda. Biarkan semesta melakukannya bagi Anda. Jika Anda berusaha mengetahui bagaimana itu akan terjadi—Anda memancarkan frekwensi kurangnya keyakinan—Anda tidak percaya bahwa Anda sudah memilikinya. Anda pikir Anda sendiri yang harus melakukannya dan Anda tidak percaya bahwa semesta melakukannya untuk Anda. Caranya bukanlah bagian Anda dalam proses penciptaan ini”

Lihatlah bagaimana teori TS menyuruh kita untuk tidak memikirkan cara mewujudkan keinginan (karna dianggap akan menghasilkan energi kekurangpercayaan). Logika ini mengingkari hukum alam. Sesuatu itu tidak mewujud begitu saja jatuh dari langit. Tuhan menyuruh kita berikhtiar untuk mewujudkannya. Untuk itulah kita memerlukan ilmu pengetahuan sebagai sarana mewujudkannya. Sedangkan ilmu sendiri mengisyaratkan kita untuk bertindak secara terencana dan sitematis. Jadi teori TS dalam hal ini juga membantah logika akademis!

“Penciptaan selalu terjadi. Setiap kali seseorang mempunyai pikiran, atau cara berpikir kronis yang panjang, ia sedang berada di dalam proses penciptaan. Sesuatu akan mewujud dari pikiran-pikirannya” (Michael Bernard Beckwith)

Kalimat Bernard sang pakar TS tersebut kalau didengar sekilas tampak sederhana dan tidak berbahaya. Tapi jika dirunut sampai ke akar dari hakikat apa implikasi pernyataan ini sesungguhnya? Menyingkirkan Tuhan. Karena pikiranlah yang berperan menciptakan realita. Diri Anda, hidup Anda, lingkungan anda. Bahkan semesta. Jadi dimanakah Tuhan? Semestalah tuhan. Karna semesta datang dari pikiran anda, maka Anda-lah tuhan. Atau tepatnya tidak ada tuhan karna Anda sendiri dikatakannya hanya rangkuman energi kosmis yang berinteraksi dan bagian dari alam semesta. Itulah hakikat pendapat Bernard. Na’udzubillah min dzalik. Jangan sampai kita terbawa pola pikir ini.

Mari kita dengar pendapat DR. Fred Alan Wolf (yang katanya pakar fisika kuantum)

“Dalam fisika kuantum dikatakan, bahwa Anda tidak mungkin memiliki sebuah semesta yang tidak dirasuki akal, dan bahwa akal membentuk segala sesuatu yang ada”

Hahaha.

Belum pernah saya dengar kebodohan paradoksal macam begini. Entah atas dasar teori fisika kuantum mana kesimpulan ini ditarik DR Fred Alan Wolf. Memangnya manusia yang membentuk lingkungannya sendiri? Yang ada manusia berinteraksi dan dipengaruhi lingkungan. Memangnya manusia yang menciptakan semestanya sendiri? Padahal manusia itu ada sesudah semesta itu tercipta. Lantas mendasari teori ini darimana datangnya alam semesta. Sedangkan manusianya belum ada. Teori kuantum model mana yang bisa berkesimpulan setolol itu, Mr. Fred?

(tidak usah mendebat pendapat ini. karna “kenyataan” sudah membantahnya)

TS/LOA MEMBANTAH LOGIKA MEDIS!

Apa fungsi rasa sakit?

Rasa sakit diberikan Allah pada tubuh manusia adalah karunia agar manusia bersyukur pada kehidupan. Selain itu, dari sudut pandang medik rasa sakit adalah warning bahwa ada yang tidak beres pada tubuh. Jadi jika Anda merasa sakit, pasti ada yang tidak beres pada tubuh Anda. Anda harus ke berobat. Pada kondisi mental tertentu kadang manusia mengabaikan rasa sakit. Kadang seseorang bahkan tidak percaya dirinya sakit. Karna selama ini dia berpikir dirinya sehat-sehat saja. Jadi bagaimana bisa orang jatuh sakit? Sementara orang tersebut tidak berpikir dirinya akan sakit. Nah dari situ saja teori TS sudah terbantah.

Sikap Mental positif memang diperlukan untuk menjaga kesehatan. Sebab bagaimanapun kerja organ-organ tubuh dipengaruhi oleh faktor emosi. Emosi adalah sebagian dari pada sistem unik yang turut mengontrol sistem faal tubuh manusia. Emosi merupakan salah satu faktor dari rangkaian sistem biologis. Antara emosi dan fisik mempunyai kaitan erat, yang jika terjadi ganggungan keseimbangan yang satu maka yang lain juga terpengaruh. Jadi tidaklah benar bahwa emosi penguasa segala sesuatu. Emosi hanyalah bagian dari sistem bukan penguasa.

Sebenarnya banyak sekali contoh hal dan pendapat (yang dipaparkan oleh pakar TS) yang tidak logis dan bertentangan dengan hukum alam. Namun tampaknya orang yang terkesima dengan buku TS telah menutup mata dan logika mereka terhadap kenyataan. Mereka lebih memilih percaya pada omong kosong ini (sayang sekali). Terbukti ketika ada orang yang mengkritik TS langsung dihujat habis-habisan.

Saya pikir kita sebagai pembaca harus kritis. Jangan menelan mentah-mentah apa yang kita baca. Sebab buku itu seperti makanan. Jika makanan adalah sumber nutrisi tubuh, maka buku adalah makanan pikiran. Nutrisi bagi jiwa. Ada makanan menyehatkan. Ada makanan jungkies. Ada makanan beracun. Namun yang jelas, tak ada makanan yang tak mengandung toksin.

Demikian pula dengan buku. Ada buku yang lebih banyak manfaat daripada sampahnya.. Ada buku sampah. Adapula buku beracun. Namun yang jelas tak ada buku yang tak mengandung racun. Nah bila organ-organ tubuh dan antibodi berfungsi memilah dan membunuh bibit penyakit maka tugas kita selaku pembaca adalah menggunakan nalar dan ilmu yang kita miliki untuk menyortir sebisa mungkin agar racun itu jangan sampai merembes ke otak lalu meracuni pola pikir kita apalagi iman kita.

No comments: